nasehat untuk kita
Masuk sebagai pencuri, keluar menjadi wali
Datang sebagai mata-mata, pulang membawa Cinta
==========================
Suatu malam seorang pencuri masuk kerumah Sayyidah Rabi'ah Al Adawiyah, setelah menoleh kekanan dan kekiri tidak ada yg bisa diambil kecuali sebuah kendi berisi air. Sayyidah Robi'ah mendekati pencuri itu seraya berkata:"Ambillah wudhu dg air dalam kendi itu, lalu sholatlah dua rokaat, insyaAllah engkau akan menemukan sesuatu berharga setelahnya!" Ketika pencuri itu wudhu Rabi'ah berdoa:"Ya Allah telah datang kerumah ini seorang dari hamba-Mu, maka janganlah dia engkau keluarkan dari rumah ini kecuali setelah memperoleh hal yg berharga dari-Mu".Setelah wudhu' lelaki itu larut dalam sholat dan munajatnya, menangis diatas sajadah menyesali dosa-dosa yg pernah dilakukan hingga subuh tiba. Dan dia keluar dari rumah Sayyidah Rabiahmenjadi diantara salah satu dari wali-Nya.
Kisah diatas mengingatkan Al Faqir kepada nasehat dari Sayyidil Walid Abuya Kyai Musyaddad Mahmudi El Muqoddam Hafidzahullah beliau menuturkan:"Orang jahat sekalipun jika datang kerumah orang yg hatinya senantiasa terhubung dg Allah, dimana mereka tidaklah memandang terhadap siapapun melainkan memandang dg mata rahmat dan husnuzzon(berbaik sangka). Maka dg pandangan rahmat(kasih sayang) dan husnuzzon(baik sangka) tersebut akan merubah niat jahatnya menjadi baik".
Ternyata nasehat diatas baru saya dapat memahami maknanya secara mendalam beberapa waktu yg lalu, yaitu ketika datang seorang utusan sebagai mata-mata apa yg beliau ajarkan, ia datang pada hari jum'at sore(dimana setiap jum'at sore Abuya mengisi kajian Tasawwuf). Namun rupanya yg niat awal hanya sebagai mata-mata, setelah mengikuti dan menyimak dg seksama, berubah haluan menjadi jatuh cinta
Datang sebagai mata-mata, pulang membawa Cinta
==========================
Suatu malam seorang pencuri masuk kerumah Sayyidah Rabi'ah Al Adawiyah, setelah menoleh kekanan dan kekiri tidak ada yg bisa diambil kecuali sebuah kendi berisi air. Sayyidah Robi'ah mendekati pencuri itu seraya berkata:"Ambillah wudhu dg air dalam kendi itu, lalu sholatlah dua rokaat, insyaAllah engkau akan menemukan sesuatu berharga setelahnya!" Ketika pencuri itu wudhu Rabi'ah berdoa:"Ya Allah telah datang kerumah ini seorang dari hamba-Mu, maka janganlah dia engkau keluarkan dari rumah ini kecuali setelah memperoleh hal yg berharga dari-Mu".Setelah wudhu' lelaki itu larut dalam sholat dan munajatnya, menangis diatas sajadah menyesali dosa-dosa yg pernah dilakukan hingga subuh tiba. Dan dia keluar dari rumah Sayyidah Rabiahmenjadi diantara salah satu dari wali-Nya.
Kisah diatas mengingatkan Al Faqir kepada nasehat dari Sayyidil Walid Abuya Kyai Musyaddad Mahmudi El Muqoddam Hafidzahullah beliau menuturkan:"Orang jahat sekalipun jika datang kerumah orang yg hatinya senantiasa terhubung dg Allah, dimana mereka tidaklah memandang terhadap siapapun melainkan memandang dg mata rahmat dan husnuzzon(berbaik sangka). Maka dg pandangan rahmat(kasih sayang) dan husnuzzon(baik sangka) tersebut akan merubah niat jahatnya menjadi baik".
Ternyata nasehat diatas baru saya dapat memahami maknanya secara mendalam beberapa waktu yg lalu, yaitu ketika datang seorang utusan sebagai mata-mata apa yg beliau ajarkan, ia datang pada hari jum'at sore(dimana setiap jum'at sore Abuya mengisi kajian Tasawwuf). Namun rupanya yg niat awal hanya sebagai mata-mata, setelah mengikuti dan menyimak dg seksama, berubah haluan menjadi jatuh cinta
0 Response to "nasehat untuk kita"
Posting Komentar