intropeksi diri
Terkadang Allah menjatuhkan seorang hamba kedalam suatu maksiat justru
untuk mengikis kesombongan, berbangga diri merasa bahwa ketaatan yg
selama ini dilakukan adalah hasil dari jerih payahnya, Sehingga setelah
itu ia akan introspeksi diri, mana prestasi yg selama ini diklaimnya
bahwa ia taat dg jerih payahnya justru ketika tengah terjatuh kepada
maksiat malah tidak mampu menolaknya?. Teringat dawuh Sayyidil Walid
Abuya Kyai Musyaddad Mahmudi El Muqoddam Hafidzahullah:"Ada maksiat
yg malah membawa kesurga, dan ada taat yg justru menggiring keneraka.
Maksiat yg membawa kesurga itulah maksiat yg menjadikan ia merasa hina,
rendah dan tak berdaya. Sedangkan taat yg menggiring keneraka adalah
taat yg malah melahirkan kesombongan, membanggakan amal dg mengklaim
bahwa itu hasil dari jerih payah yg dia lakukan".
(Fi Dhimnil Ma'ani "La Hawla Wala Quwwata Illa Billah")
(Fi Dhimnil Ma'ani "La Hawla Wala Quwwata Illa Billah")
0 Response to "intropeksi diri"
Posting Komentar