FIQIH MUDIK LEBARAN


FIQIH MUDIK LEBARAN
=======================
Bagaimana jika kita mudik dari negara yg mulai puasa Ramadhannya selisih satu hari dari negara kita(kampung halaman tempat kita mudik), sedangkan dinegara tempat kita mudik puasanya hanya 29 hari, dan apabila kita ikut lebaran berarti kita hanya berpuasa 28 hari, lalu bagaimana sikap kita, apakah kita ikut lebaran negara tempat kita mudik dg bilangan puasa kita hanya 28 hari, atau kita tetap menyempurnakan puasa sehari lagi walaupun orang sudah lebaran?
JAWABAN:
Kita ikut hari raya negara tempat kita mudik, dan kekurangannya yaitu satu hari nanti wajib di qodho(dibayar)pasca lebaran.
-Refrensi: Mughnil Muhtaj jilid 1 Halaman 566:
(ومن سافرمن البلدالأخر)أي الذي لم يرفيه(إلى البلدالرؤيةعيدمعهم)وجوبالمامر،سواء أصام ثمانية وعشرين بأن كان رمضان أيضاعندهم ناقصافوقع عيده معهم في التاسع والعشرين من صومه، أم تسعة وعشرين بأن كان رمضان تاماعندهم(وقضى يوما)إن صام ثمانية وعشرين لأن الشهر لايكون كذلك، بخلاف ماإذاصام تسعة وعشرين لاقضاء عليه لأن الشهر يكون كذلك
(Barangsiapa yg bepergian dari negara lain)yaitu negara yg tidak terlihat bulan(menuju negara yg bulan terlihat disana, maka wajib berhari raya bersama mereka)seperti yg telah dijelaskan, meskipun ia baru berpuasa 28 hari( misalkan puasa dinegara itu juga kurang, yaitu hanya 29 hari) atau bagi penduduk negara tersebut puasa sempurna(30 hari) sedangkan dia baru hari ke-29(Dan wajib mengqodho' sehari) jika ia baru berpuasa 28 hari, sebab puasa tidak ada yg begitu(hanya 28 hari), berbeda jika ia sudah berpuasa 29 hari maka tidak wajib qodho, sebab puasa bisa 29 hari.
Wallahu A'lam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FIQIH MUDIK LEBARAN"

Posting Komentar

Chat Room

Kamu bisa chat bareng Admin di sini dengan Messenger,
Terima kasih.

Chat on Messenger